Bahasa Kasih Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman
pengharapan dan kasih, dan yang paling besar diantaranya ialah KASIH. (I
Korintus 13 : 13) Sempat terlihat di layar kaca kita beberapa waktu
lalu, iklan sebuah produk lotion bayi terkenal. Dalam iklan itu
divisualisasikan sentuhan lembut penuh kasih dari sang ibu yang memberi
kenyamanan dan kehangatan bagi bayinya. Sentuhan penuh cinta dari si ibu
adalah bahasa kasih yang paling dimengerti bayinya. Demikian pula
adanya KASIH, deskripsi rasul Paulus mengenai kasih seperti yang
tertulis dalam I Korintus 13:4-7 adalah definisi terbaik yang pernah
tercatat dalam sejarah peradaban manusia. Namun kasih bukan hanya
sebatas kata, kasih hanya mampu dibahasakan dengan perbuatan, hampir
seperti iklan lotion tadi. Bahasa kasih sejati bersumber dari Bapa
sendiri ketika Ia dalam keajaiban kasihNya memprakarsai keselamatan
manusia (Yesaya 43:11) dan mengutus Kristus untuk melakukan keselamatan
itu.
Kristus membahasakan kasih Bapa dengan tulus ketika Ia melintasi via Dolorosa menuju Kalvary. Keagungan kasihNya memberi dampak besar dalam kehidupan manusia sehingga barangsiapa yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Sentuhan kasih Bapa melalui Kristus akan dirasakan, dinikmati jika kita mau menerima Dia dalam hidup kita. Dengan demikian Sang Empunya Kasih Sejati itu akan tinggal di dalam hidup kita, mengalirkan kasihNya bagaikan aliran-aliran air kehidupan sehingga kitapun mampu membahasakan kasih kepada sesama. Bahasa kasih tidak dipelajari secara khusus, tidak ada universitas yang punya fakultas untuk mempelajari bahasa kasih. Boleh di kata, tidak ada lembaga apapun di dunia ini yang punya kemampuan mengajarkan bahasa kasih dengan baik. Hanya keintiman dengan Bapa dan FirmanNya lah yang akan memproses hidup kita untuk mengerti bahkan mampu membahasakan kasih dengan baik. Dalam proses ini Bapa tidak membiarkan kita seorang diri, tetapi memberikan Roh Kudus untuk memimpin dan menjadi guru terbaik kit. Tuhan Beserta Kita Semua. Amien.
Kristus membahasakan kasih Bapa dengan tulus ketika Ia melintasi via Dolorosa menuju Kalvary. Keagungan kasihNya memberi dampak besar dalam kehidupan manusia sehingga barangsiapa yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Sentuhan kasih Bapa melalui Kristus akan dirasakan, dinikmati jika kita mau menerima Dia dalam hidup kita. Dengan demikian Sang Empunya Kasih Sejati itu akan tinggal di dalam hidup kita, mengalirkan kasihNya bagaikan aliran-aliran air kehidupan sehingga kitapun mampu membahasakan kasih kepada sesama. Bahasa kasih tidak dipelajari secara khusus, tidak ada universitas yang punya fakultas untuk mempelajari bahasa kasih. Boleh di kata, tidak ada lembaga apapun di dunia ini yang punya kemampuan mengajarkan bahasa kasih dengan baik. Hanya keintiman dengan Bapa dan FirmanNya lah yang akan memproses hidup kita untuk mengerti bahkan mampu membahasakan kasih dengan baik. Dalam proses ini Bapa tidak membiarkan kita seorang diri, tetapi memberikan Roh Kudus untuk memimpin dan menjadi guru terbaik kit. Tuhan Beserta Kita Semua. Amien.
0 komentar:
Posting Komentar